Do’a Wudhu – Sebagai hamba Alloh yang beriman tentu saja kita harus bisa membaca doa sebelum dan sesudah wudhu serta niat wudhu, sebelum melaksanakan “wajib” sholat 5 waktu. Berikut do’a sebelum berwudhu dan setelah berwudhu serta niat berwudhu lengkap beserta artinya.
Tata Cara Wudhu Berserta Doa
Do’a Sebelum Wudhu dan Artinya
“Allaahummaghfir lii dzanbii, Wawassi lii fii daarii, wabaarik Lii fii rizqii”
Artinya : “Ya Allah, ampunilah dosaku, lapangkanlah rumahku, dan berkahilah rejekiku.”
- Mencuci / membasuh kedua telapak tangan tiga kali sambil membaca basmalah.
- Bismilaahir rahmanir rahiim
- Membersihkan mulut dan lubang hidung, masing-masing sebanyak tiga kali.
- Membasuh muka sebanyak tiga kali sambil mengucapkan doa niat wudhu.
Do’a Niat Wudhu dan Artinya
“Nawaitul wudhuu-a liraf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa”
Artinya : “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah semata.”
- Mencuci / membersihkan tangan kanan dan kiri, mulai dari ujung jari hingga pangkal / batas siku, masing-masing sebanyak tiga kali.
- Mengusap kepala mulai dari dahi hingga batas rambut bagian atas sebanyak tiga kali.
- Menyapu / membersihkan kedua telinga mulai bagian daun telinga bawah dan menuju bagian atas, sebanyak tiga kali.
- Mencuci / membersihkan kaki kanan dan kiri, mulai dari ujung jari merata hingga mata kaki, masing-masing sebanyak tiga kali.
- Membaca doa setelah wudhu.
Do’a Setelah Wudhu dan Artinya
“Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna mUhammadan ‘abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j’alnii minat tawwabiina, waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash shalihiina.”
Artinya :
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukanNya. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ahli bertobat, jadikanlah aku orang yang suci, dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.”
Manfaat Wudhu Bagi Kesehatan Jasmani
Ulama fiqih juga menjelaskan bahwa wudhu juga merupakan upaya untuk memelihara kebersihan. Daerah yang dibasuh dengan air wudhu seperti tangan, daerah muka, dan kaki merupakan bagian yang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Oleh karena itu, daerah tersebut harus dibasuh untuk menghindari penyakit kulit yang umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan seperti sela-sela jari tangan, kaki, dan belakang telinga.
Manfaat Wudhu Bagi Kesehatan Rohani
Rasulullah bersabda: “Mereka (umatku) nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan dan kaki, karena bekas wudhu mereka.” (HR. Muslim no. 249).
Wudhu mencapai aspek kejiwaan dan hikmah yang tertinggi dari aktivitas membasuh sejumlah anggota wudhu. Dengan membasuh muka, berharap wajah terlindungi dari dosa yang dilakukan mata. Ketika membasuh tangan, berharap tangan terjaga dari dosa yang belum dilakukan dan dibersihkan dari kekhilafan yang dilakukan di masa lalu. Saat mengusap kepala, berharap agar pikiran mereka terlindungi dari pikiran-pikiran yang tidak syar’i. Ketika membasuh telinga, semoga hal itu dapat menghapuskan dosa yang dilakukan oleh telinga. Dan ketika membasuh kaki, berdoa agar Allah senantiasa membimbing agar tetap berada di jalan yang lurus (Islam).
Pengertian Wudhu
Kata wudhu berasal dari bahasa Arab وُضُوْء yang artinya menurut bahasa ialah bersih atau indah. Wudhu menurut pengertian istilah syariat Islam adalah membersihkan anggota wudhu dengan air yang suci menyucikan berdasarkan syarat dan rukun tertentu untuk menghilangkan hadats kecil.
Allah SWT. berfirman yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan sholat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (al-Maidah: 6).
Nabi Muhammad SAW. juga bersabda yang artinya:
“Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda: Allah tidak menerima sholat salah seorang di antaramu, jika ia berhadats, sampai ia berwudhu lebih dahulu.” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Turmudzi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar